Teknologi Berubah, Cara Belajar pun Berubah

Anak Sekarang Sudah Jarang Gunakan HP Jadul Bahkan Banyak yang Tak Tahu Cara Pakainya
Harap tunggu0 detik...
Gulir ke bawah dan klik Buka Tautan untuk tujuan
Selamat! Tautan Dihasilkan


Pernahkah kamu membayangkan bagaimana reaksi anak-anak zaman sekarang jika diberi HP jadul, semacam Nokia 3310 atau Sony Ericsson lawas? Ternyata, banyak dari mereka bahkan tidak tahu cara menggunakannya. Bagi mereka, ponsel tanpa layar sentuh, tanpa kamera mumpuni, apalagi tanpa akses internet, terasa seperti benda dari zaman purba. Menyedihkan atau lucu? Mungkin keduanya.

Dunia Tanpa Sentuhan: Aneh dan Membingungkan

Generasi sekarang tumbuh bersama layar sentuh dan aplikasi instan. Sejak usia dini, mereka sudah mahir membuka kamera, menggulir TikTok, atau memainkan game online. Semua dengan satu jari. Ketika mereka dihadapkan pada HP jadul dengan tombol fisik dan navigasi terbatas, ekspresi mereka seringkali campur aduk antara bingung dan geli.

Mereka bertanya:

“Ini gimana nyalainnya?”
“Kok nggak bisa digeser layarnya?”
“Ketiknya lama banget, ya?”

Apa yang dulu kita anggap biasa mengetik SMS dengan sistem multi-tap, menyimpan nomor dengan memencet tombol berkali-kali, atau mencari sinyal dengan mengangkat HP tinggi-tinggi sekarang jadi misteri bagi generasi digital.

Teknologi Jadul, Tantangan Baru

Menariknya, hal-hal sederhana seperti menyalakan HP, membuka menu, atau mengetik pesan bisa jadi tantangan nyata bagi anak-anak sekarang. Mereka tidak terbiasa dengan tampilan monokrom, suara nada dering polifonik, atau keterbatasan fitur.

HP jadul tidak memiliki ikon yang bisa disentuh, tidak bisa di-scroll, dan tentu saja tidak terhubung dengan Wi-Fi. Semua harus dilakukan dengan kombinasi tombol arah dan angka. Bahkan, sekadar mencari huruf “Z” bisa butuh waktu beberapa detik.

Teknologi Berubah, Cara Belajar pun Berubah

Fenomena ini sebenarnya bukan hal yang mengejutkan. Setiap generasi terbentuk oleh teknologi yang mereka gunakan. Sama seperti kita dulu kebingungan melihat mesin ketik manual atau telepon putar, anak-anak sekarang pun merasa asing dengan teknologi era 2000-an.

Hal ini menunjukkan bahwa kemajuan teknologi bukan hanya soal fitur baru, tetapi juga soal kebiasaan dan cara berpikir. Mereka tidak salah karena tidak bisa menggunakan HP jadul mereka hanya tidak pernah perlu mempelajarinya.

Nostalgia Bagi yang Pernah Mengalaminya

Bagi kita yang pernah hidup di masa di mana pulsa adalah harta karun dan SMS dibatasi 160 karakter, HP jadul menyimpan kenangan yang tak tergantikan. Setiap nada dering, suara tombol, atau bahkan desain casing-nya membawa kita kembali ke masa-masa sebelum semua serba digital.

Namun kini, HP jadul hanya tinggal cerita. Ia lebih sering muncul sebagai barang koleksi, bahan konten nostalgia, atau bahkan tantangan “retro” di media sosial.

Perubahan Itu Wajar

Fakta bahwa anak-anak zaman sekarang tidak bisa menggunakan HP jadul bukanlah sesuatu yang harus disesali. Justru ini menjadi bukti nyata bahwa teknologi terus berkembang, dan manusia selalu beradaptasi.

Namun, sesekali mengenalkan mereka pada teknologi lama bisa jadi pengalaman seru bukan untuk membuat mereka merasa "gaptek", tapi agar mereka belajar bahwa setiap kemudahan hari ini adalah hasil dari perjalanan panjang dan banyak keterbatasan di masa lalu.

Karena siapa tahu, suatu hari nanti, mereka akan tertawa geli saat anak-anak mereka kesulitan menggunakan smartphone yang hari ini mereka anggap canggih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Posting Komentar

Subscribe

Kanal Media Sosial
Ikuti Kegiatan di Kanal Youtube Spasi Pagi
Oops!
Sepertinya ada yang salah dengan koneksi internet Anda. Harap sambungkan ke internet dan mulai menjelajah lagi.
AdBlock Detected!
Kami telah mendeteksi bahwa Anda menggunakan plugin pemblokiran iklan di browser Anda.
Pendapatan yang kami peroleh dari iklan digunakan untuk mengelola situs web ini, kami meminta Anda untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih di plugin pemblokiran iklan Anda.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.