Apakah ini salah mereka? Tidak selalu. Apakah ini salahmu? Juga tidak.
Siklus ini, sesungguhnya, adalah bagian alami dari kehidupan. Kita semua, pada titik tertentu, pernah menjadi seseorang yang "menggunakan" kebaikan orang lain. Entah kita sadar atau tidak, kita mendekat saat butuh, dan perlahan menjauh saat semuanya membaik. Begitu pula orang lain terhadap kita.
Maka dari itu, satu hal penting yang perlu kita pahami: jangan sakit hati ketika orang pergi.
Bukan karena kamu tak cukup baik, bukan pula karena kamu tak berarti. Tapi karena peranmu dalam hidup mereka telah selesai. Sama seperti kamu pun telah menyelesaikan peranmu dalam beberapa bagian hidup orang lain.
Daripada terus memikul luka karena ditinggalkan, belajarlah untuk menerima bahwa kehadiran manusia dalam hidup kita memang bisa sementara. Dan itu tak mengurangi nilai dirimu.
Nilai dirimu bukan diukur dari berapa lama orang bertahan di sisimu, tapi dari bagaimana kamu tetap menjadi dirimu sendiri, bahkan saat tak ada yang melihat.
Berhenti berharap semua orang akan tinggal. Tidak semua orang punya tugas seumur hidup dalam ceritamu. Ada yang hanya lewat, memberi pelajaran, lalu pergi. Dan itu cukup.
Jangan menahan siapa pun yang ingin pergi, dan jangan terlalu larut dalam luka karena kehilangan. Fokuslah menjadi pribadi yang terus bertumbuh. Terus memberi, tapi juga tahu kapan waktunya menjaga diri.
Kebaikanmu bukan untuk dijadikan alat. Tapi biarlah jadi cermin bahwa kamu hidup dengan hati, bukan dengan syarat.
Karena pada akhirnya, yang paling penting adalah: kamu tetap berarti, bahkan ketika tak ada lagi yang membutuhkanmu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT